Followers

About Me

Kamis, 29 Maret 2012

Jerami Padi ===> Jadi Etanol : Teknologi Jepang




Jerami Padi ===> Jadi Etanol.
Prof Kondo dari Kobe university, yang adalah direktur biorefinery center memberikan kuliah umum mengenai perkembangan biorefinery. Biorefinery adalah proses pengilangan bahan bakar dari biomass atau bahan bahan  senyawa hidup seperti kayu, jerami dll.  Bagaimana mengubah kayu menjadi bahan bakar etanol? Masuk akal ndak ya? Inilah yang menarik dari kuliah Prof. Kondo. Catatan khusus dari kuliah ini disampaikan dalam artikel ini, khususnya mengeani pengolahan jerami padi menjadi etanol, walaupun hanya secara umum tetapi logikannya sangat mungkin dilakukan dan bermanfaat bagi Indonesia yang banyak menghasilkan padi dan biasanya membakar begitu saja jerami padinya.
Prosesnya adalah:
PRETREATMENT ==> ENZIMATIK HIDROLISIS===> FERMENTASI ====> RECOVERI PRODUK.
Saya bertanya dengan apakah Prof Kondo melakukan pretreatmen terhadap jerami padi? Dia menjawab dengan steam atau dengan air yang bertekanan tinggi? Mengapa air? katanya agar mengjasilkan produk yang ramah lingkungan dan air relatif mudah didapat.  Dari slidenya diunjukkan ada beberapa alat yang mungkin digunakan untuk pre treatment seperti pemberian asam, amoniak, solvolisis, mekanik, ionic liqui dan secara enzimatik dan mikrobial………….Tapi yang paling mudah dan cepat menurut prof Kondo adalalah dengan air.
Tahap selanjutnya adalah melakukan hydrolisis enzimatik agar membentuk senyawa yang disebut dengan STRUKTUR SUPER MIKROBIAL, artinya senyawa yang siap disantap oleh  CELL FACTORY/SEL sebagai Mesin produksi/pabrik. Wow ini yang mereka tidak memberi tahu dengan jelas, tetapi katanya proses pretreatment dan proses hydrolisis menghasilkan senyawa cellulosa dan hemi cellulosa yang merupakan karbon C5 dan C6 yang siap dikomsumsi oleh Cell Factory…..sangat menarik.
Apakah Cell Factory? adalah sell dari microba atau sejenis ragi atau Yeast yang sudah diberdayakan permukaannya dengan enzym-enzym tertentu. Ini dilakukan dengan memodifikasi permukaan Yeast dengan teknologi yang disebut dengan CELL SURFACE ENGINEERING. Logikanya bahwa sebelum makanan yaitu SUPERMIKROBIAL ITU DIPROSES DIDALAM CELL MAKA DILUAR CELL SUDAH TERDAPAT ENZYM-ENZYM yang mengubahnya menjadi Protein lalu masuk ke dalam cell dan diproses menjadi produk yang diinginkan seperti Etanol, ini disebut Synthetic Engineering.
Microbial (cellulose dan hemi cellulose) ====> enzyme 1 ====> enzyme 2 dst ===> product protein ====> masuk Cell ===> menjadi produk akhir.
Logika bagaimana hingga memnuhi keinginan pada proses didalam cell, ini dilakukan dengan teknology Genetik engineering, dengan mensimulasikan juga Path way, langkah-langkah biokimia reaksi yang mungkin terjadi didalam cell. Ini dilakukan dengan simulasi komputer lalu di lakukan dengan rekayasa genetik hingga menghasilkan plasmid/susunan gen baru kemudian dilakukan proses pengembangan dan uji secara fermentsi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Teknologi Jepang yang lagi dikembangkan terus.
Produk yang dihasilkan di murnikan refinery dengan mengunakan membran/filter. Proses ini telah dilakukan dengan kapasitas 4000 ton perhari, proses ini semi kontinue dan didukung oleh perusahaan seperti TOYOTA, MITSUBISI dan perusahaan besar lainnya.
Demikialah sekelumit teknologi yang sebagaian tahapnya dapat kita aplikasikan di Indoneisa. Walaupun sulit untuk dilakukan secara keseluruhan, khususnya rekayasa genetika untuk menghasilkan CELL Factory yang mampu menghasikan produk yang khas dalam kapasitas/konversi tinggi seperti etanol. Namun, paling tidak dari pretreatmen kita bisa belajar bagaimana menhasilkan C5 dan C6 yang terlarut dalam air dan tidak terlarut dalam air. Langkah selanjutnya adalah belajar bagaimana kita melakukan rekayasa dengan MIKROBA yang spesifik yang kita milki…. Ini adalahlah potensi besar karena kita memilki bahan baku yang sangat banyak……………………..Salam Iimu pengetahuan.

0 komentar: